Sunday, December 31, 2023

Quick Note for 2023

What a year, what a year, what a year!

It's a last-minute writing exercise so apologies in advance for not being fully committed with this post lol. I mean... without a doubt, of course the highlight of this year is getting married. However, what kind of life it is without all those small problems and dramas lol.

Sejujurnya agak bingung mau ngebahas apa di post ini karena rasanya post tentang nikahan bakal berjilid-jilid sendiri, karena rasanya BANYAK BANGET yang harus diceritain. Tapi kalo nggak ceritain itu, kok malah jadi bingung mau cerita apa lagi. Tapi masa rasanya tahun ini cuma di-define sama nikahan?!?!? Padahal engga juga sih, career-wise juga banyak kok yang berubah.

I think one of the main reason I don't really write anything anymore here is because I don't even know what kind of stories that I considered as "okay" to write publicly, and what kind of stories I don't considered as personal. I mean, ngebahas kerjaan di blog kek bakal banyak sensor-sensornya atau bahkan bisa dianggap salah tangkap sama orang lain. Pengen bahas-bahas yang lain juga bingung karena ternyata kok makin tua aku seperti living in my own bubble??? Lol not that I'm complaining, tapi kadang gue ngerasa apa yang gue rasakan sepertinya tidak relevan ke orang lain. Even beberapa tahun belakangan ini gue juga udah jarang buat cerita di 2nd acc IG, so I think I've changed.

Bingung kan, mau bahas cerita 2023 tapi kok malah jadi curhat kenapa udah jarang nulis lol.

Anyways, selain menikah dan karir, apa lagi yah yang berubah? Jujur tahun ini hidup gue benar-benar di-define dari dua topik tersebut sih, jadi mungkin hal-hal lain priority-nya lumayan bergeser jauhh.

Di tahun ini, gue diingatkan lagi kalau segala sesuatu udah diatur sama Allah. No such thing as kecepetan dan terlambat. Everything has been perfectly placed at the right place and the right time.

Enak banget ya ngomongnya, padahal pada kenyataannya mahh, praktiknya SUSAH BANGET! Sebagai orang yang pengennya semua serba "segera!!!" dan serba "what's next!?!" praktekin pelajaran ini tuh susah banget, sering banget ada pertanyaan-pertanyaan, "Kok belum sih??? Apa lagi sih yang ditunggu???" dan berbagai pertanyaan lainnya yang serba minta buru-buru.

Tahun ini, banyak banget doa yang dikabulkan. Itu pun gue sempet mikir, "Ih kok masih ada yang gak terkabul yah?" alias lahh kok nggak bersyukur sihhhh!!!! Padahal jelas-jelas di Al-Quran dikasih tau kalo semakin kita bersyukur semakin diminta lebih, lah ini dikasih 60% dari keinginan aja masih ngeluh huf. This is why menurut gue ngomongnya gampang tapi praktiknya susah, karena sebagai manusia yang tidak pernah puas, kita seringkali lupaaa bersyukurrr sama apa yang udah diberikan. Even saat gue inget kalau Allah's timing is the perfect timing, rencana Allah udah yang paling baik, tetep ajaa masih ada rasa worry dan penasaran dan nggak sabarnyaaa.

Menurut gue, topik bersabar dan berpasrah kepada Allah ini yang perlu banyak gue praktikin lagi di kehidupan sehari-hari. Mencoba untuk constantly remind myself kalo hidup nggak selalu tentang rencana kita, tapi Allah udah siapin sesuatu yang emang terbaik buat kita. Kalau emang belum dikasih, percayalah kalau memang belum saatnya aja sih. Kita kan gatau juga, kalau misalnya dikabulin di waktu yang kita inginkan, apakah long-term resultnya akan sesuai yang kita inginkan jugaa? :)

Gue banyak banget kepikiran soal ini menjelang nikah sih, kek beneran mikir ajaa gue sama Nanang udah "bertemu" di sosmed dari sejak kapan, tapi ibarat di film-film yaa masih selisipan terus aja and one day it just clicked. Benar-benar perfect example of everything will fall into its places eventually. Ke depannya, heck, even sekarang, ada yang gue lagi pikirin tentang, "Ih kapannn nihhh!!" and nope it's not what you thing it is lol. Tapi intinya gue lagi in the middle of nggak sabar sama sesuatu aja sih haha.

Let's close this post hoping a great year ahead all of us! Semoga segala rencana-rencan di tahun depan berjalan lancar, aamiin ya rabbalalammin.

Saturday, December 31, 2022

Bertumbuh dengan Caramu

 I thought I haven't written anything in 2022 but apparently I have lol.

Dari kemarin udah niatin diri harus ada nulis di 2022 at least sekaliii aja, biar ngga kosong-kosong amat gitu lol. I feel like the last 2 years happened so fast I don't have time to really process it.

Kalo di-breakdown, sebenernya 2021 kemarin semacam a year of changes. I changed my industry (not sure whether I have mentioned it before or not) and some of personal changes as well lah pokoknya. It was exciting, walaupun masih banyak diem-diem-mengamati, eksplorasi. It felt like a fresh air, a refreshmemt I never knew I needed.

Di 2022, setelah mulai paham how it works yadda yadda, mulai deh lari. Mulai melakukan hal-hal yang perlu dilakukan. A year of action, one can say. Setelah di tahun sebelumnya explore dan nentuin kira-kira apa aja yang perlu dilakukan, di 2022 things started moving. It moved quite fast, one day I realized I was some kind of overwhelmed -- which I haven't felt for a long time, but the kind that makes me excited. Inget banget suatu hari lagi mengeluh karena banyak banget yang harus dipikirin dan dikerjain tapi terus gue senyum dikit. This kind of overwhelming is the one that makes me feel alive.

The thing is, selama ini setiap gue merasa seperti itu, gue bakal shutting down other things in my life, biar gue punya energi buat handle those things. Namun, dengan adanya changes in several aspects in life, I couldn't do that anymore. Hubungan personal gue sama orang-orang lain malah jadi korban. Disitu yang bikin gue lumayan panik dan jadi makin kacau. Ada 2 momen yang lumayan bikin bengong-bengong, satu di Agustus, satu di November. Masalahnyaa, karena gue harus lari, di momen itu gue nggak ngerasa nemu jawabannya. I went to my therapist again a couple of weeks ago and she said, "Kamu ngga perlu worry sama kerjaan kamu, karena kamu suka ama apa yang kamu kerjakan, you like the challenges. Kamu mungkin mengeluh tapi kamu akan tahu jalan keluarnya. Tapi kamu ngga bisa mengaplikasikan pola pikir kamu di pekerjaan ke hubunngan kamu dengan manusia. Hubungan itu perlu pakai perasaan, ngga bisa cuma pakai logika." And I'm working on that.

Loh kok tiba-tiba ceritanya udah sampe sini aja lol.

Tapi kalo ditanya gimana 2022, overall I'm happy! It's a year of so many new opportunities. Mau bilang keluar dari comfort zone tapi nggak juga sih sebenernya. It's still within my zone but I guess my zone is expanding...? Certainly not the most comfortable place to be, but definitely a place to grow.

Apakah babak belur? Lumayan. Nangis karena capeknya mah ada banget. Mengeluhnya juga jangan ditanya. Ada kok hari-hari gue questioning myself whether all the efforts would worth the price or not. Gue dari tadi mencoba menyelipkan kalimat (sok) bijak tapi susah banget hahaha. Soalnya menurut gue I'm still in the middle of it, jadi belu, bener-bener bisa ngambil kesimpulan dan pembelajaran dari apa yang gue jalanin.

Tapiii kalo gue bisa ambil satu kesimpulan tentang tahun ini, menurut gue kata-katanya Moon Pancake "bertumbuh dengan caramu" itu kata-kata paling pas sih buat tahun ini. We can't compare our growth with other people because everyone has different goal and path. Jadi yang bisa kita lakukan yaa mencoba figure out what we want to be, and create a path to achieve it.

Looking forward to what 2023 will bring and hoping all the best for everyone.

Monday, January 10, 2022

Sensitif, Lalu Ngobrol Singkat

Don't you hate it when your hormones play tricks on you?

Like beneran bisa jadi super sensitif dan apa-apa overthinking. Tapi kalo didiemin beberapa saat tuh sebenernya kek gak terlalu jadi masalah??? Tapi ntar ada aja kepancing hal-hal lain terus kek rasanya mo ambruk aja.

The thing is, it's a pretty nice end-of-year and new year. I'm literally blaming PMS right now karena emang mulai bertingkah sejak masuk masa-masa PMS hhh capek banget.

Pengen cerita tentang 2021 tapi ntar deh lol. Kadang tuh curhat-curhat mendadak gini malah jadi panjang karena kek lebih flowy aja, nggak harus ada tema tertentu gitu. I guess my (I don't even remember which year) resolution to have more thematic writings are failed miserably. Tapi yaudahlah, stop being so hard on yourself apalagi buat hal remeh tempeh karena kalo bukan lo yang jadi the main support system, siapa lagi?🤷🏻‍♀️ 

Sejujurnya banget banyak hal yang pengen diceritain tapi kadang tuh gimana ya... takut aja gitu orang suka iri dengki huhu. Am I overthinking (again)???? Lol idk. The thing is, sebenernya gak ada yang perlu diiriin, tapi karena kadang cara menceritakan gue suka ✨hebring✨ jadi orang ngerasa apa yang diceritakan lebih indah dari aslinya? Lol. Terus ntar perilaku orang ke kita jadi kurang enak gitu terus kek... sedih aja losing your friends yang di umur segini kek udah nggak sebanyak dulu🥲

Tapi yaa di sisi lain you'll cherish those who sticks with you through the bright and dark times. Orang yang nggak nganggep lo saingan, orang yang bakal sama senengnya sama lo -- atau bahkan lebih seneng -- ngeliat lo happy.

Hhh intinya sebenernya udah capek pengen tidurrrr, tapi otaknya masih pengen jalan jadi ya kita nulis aja, karena mau nulis di buku tapi mager gue udah di posisi siap tidur (walaupun jadi tengkurep karena sambil ngetik). Udah mana tadi jam 11 malem masih ada aja yang ngechat kerjaan (walaupun sebenernya ini cuma chat fyi) TERUS KOK GUE JUGA LANGSUNG BALES he. Ada-ada aja, kesannya workaholic banget padahal kan udah gamau gitu lagi🤪

Terus gara-gara nulis ini, ada sih satu meme dan satu... wojak(?) yang menggambarkan 2021. Tapi ntar deh kita simpan buat post refleksi 2021 uhuy (yang gak tau lagi kapan ada mood buat nulisnya). Asli dah kadang tuh udah mikir panjang banget tapi buat nulisnya bingung gitu??? Terus ntar udah kepost masih yang kaya, "Aduh kurang ini itu dehhh." Lol yang mana kalo gue edit juga kayanya gak ada yang sadar karena gak banyak yang baca juga.

Anw, gue nggak inget sih kapan gue pernah bilang (gak inget juga apakah bilang di sini atau bilang dimana/ke siapa), kalo gue pengen banget baca cerita-cerita tentang failures, karena kadang kita bisa belajar lebih banyak hal dari failures. Terus tahun lalu nemu dongg sebuah newsletter di Linkedin yang... apa ya? Sebenernya dia gak purely cerita tentang failure sih, tapi banyak cerita tentang how people navigate their lives and believe me, it's not always rainbows and butterflies. Here's the link if you're interested to read more about that. Menurut gue, tulisannya real aja gitu. Nggak yang selalu, "Gue nemu masalah X terus gue langsung ngerjain ABC (yang biasanya ada teorinya) terus berhasil. Life is good," capek cuy bacain yang begituan. Bacain cerita-cerita yang not-so-successful-at-first actually helps. It reminds you that others made mistakes as well -- or although they didn't make it but still 'kena getahnya'. And that's okay, we keep going.

Yaela ni judul udah gue ganti dari "Sensitif" jadi "Sensitif, Lalu Ngobrol Singkat" tapi kok nambah terus paragrafnya lol. I think that's it for tonight. Ttyl!

Wednesday, October 27, 2021

How to Chill

Waw sumpah susah juga mau nulis tentang ini, padahal rasanya udah di ujung lidah banget pengen bahas tentang ini. Sebenernya sih intinya, jangan banding-bandingin.

Sunday, October 24, 2021

Hellaw!

Long time no post, eh?

Sebuah update kehidupan 6 bulan terakhir.