Tuesday, February 5, 2019

[2018] That Year I Learned

FINALLY! THE LONG AWAITED POST IS HERE!

I decided to rewrite the stars this post because the previous draft wasn't feel right... Kaya ada yang kurang aja. Mungkin karena ditulis dengan terburu-buru, terus kayak gak dari hati aja rasanya. Padahal sebenernya poin-poinnya sudah direncanakan dari bulan November, tapi karena gak gue catet jadi bye. Terus kemarin abis baca-baca curhatan di 2nd account terus gue jadi inget ada beberapa hal yang emang belum gue tulis kemarin.

Without further ado, here is my key learning from 2018.

1. To accept that you can't be everything
To be very very honest, sometimes I feel like I'm being way too harsh to myself. Why can't I do this? Why can't I be more that? Segitunya. Kadang gue jadi ngerasa kalo gue harus bisa semuanya. Yha tipikal jack of all trade, master of none-lah. Padahal ya nggak juga sih, kita gak perlu bisa segalanya. Dan kalaupun kita gak bisa melakukan sesuatu atau gak punya sifat positif, bukan berarti kita sucks. Dan bukan berarti karena kita gak punya kemampuan untuk melakukan sesuatu, berarti itu weakness kita juga. Gimana ya bilangnya... pokoknya don't be too hard on yourself. Inget aja, gak ada manusia yang sempurna. It's okay, it's normal. Gapapa mencoba buat berubah, tapi kalo emang bukan tipenya ya gimana. Yang penting how you use your strength and overcome your weakness. Dan menurut gue salah satu cara untuk overcome your weakness adalah dengan mengakui kalo lo "lemah" di salah satu sisi, jadinya gak denial dan malah jadi memperkeruh suasana.

2. To use your strength for good things
Kadang kita bahkan gak sadar kalo kita menggunakan kelebihan kita buat memperkeruh suasana. Contoh, you're good at communicating with people. However, instead of using it to spread joy & happiness to others, you use that to create bad influence to others aka being toxic. Gue akuin gue sempat melakukan hal semacam ini, tapi waktu itu gue gak sadar kalo gue jadi toxic. Belakangan, gue melihat dari kacamata yang berbeda (bct) terus gue sadar yang waktu itu gue lakukan adalah menjadi toxic di sebuah lingkungan. Ya sebenernya hal tersebut inevitable tapi ya gue bukannya memperbaiki suasana, malah memperburuk. Apa lagi ya contohnya... ya pokoknya usahakan untuk selalu menggunakan kelebihan lo buat hal-hal baik. Pikir dulu sebelum bertindak.

3. To change what you can and accept what you cannot
Gue pertama dapet istilah ini dari Quora. Terus gue kayak, "Anjrit bener banget." Lo tuh orang, bukan batu. Kalo gak suka sama sesuatu yaa bertindaklah. Lo gak suka lingkungan kerja lo? Coba ubah. Gak punya kuasa untuk mengubahnya? Pindah tempat. Surprisingly, sejak gue mengaplikasikan mantra ini, gue bisa jadi lebih menerima hal-hal yang dulunya gue keluhkan. Sumpah sih gue baru sadar, mengeluh tuh sebenernya annoying banget. Daripada ngeluh yaa, coba ubah. Kalo emang lo gak bisa ngubah apapun dari situasi tersebut, ya just deal with it. Dan kadang, setelah lo "terima" hal itu, lo bakal sadar kalo sebenernya yang lo keluhkan itu not that big of a deal. You'll notice how life is so much brighter once you've let go things which aren't that important to you just by accepting it.

4. To take chances
Take all those chances, even if you think you're not worth it, even if you think you're under qualified for that. You'll surprise yourself, believe me. Never ever did I imagine myself to have what I have today. Remember last year I told you guys that sometimes all those random shits did come true eventually? Biasanya, gue cuma nyeletuk di hati aja. Tapi gue gak pernah membayangkan gue menjalani apa yang gue celetukin. Terus yaa, mungkin karena udah pernah diceletukin dalam hati, jadi masuk ke alam bawah sadar, terus gue jadi lebih berani untuk mengambil kesempatan untuk mewujudkan celetukan gue. Terus yaudah deh... terjadilah. Padahal kadang rasanya celetukan itu terlalu random, bizarre, and wild, tapi kadang emang intinya harus dicoba sih kalo ada kesempatan. Because who knows?!?! Dreams do come true when the time is right. Kalo gak terkabul pun tenang aja, inshaa Allah akan diganti sesuatu yang lebih baik.

5. Luruskan lagi niatnya
Niat itu penting banget guys. Seinget gue, hampir semua ibadah itu dimulai dari niat. Dan kalo gak salah juga, setiap niat baik itu langsung dapet pahala. Nah, kadang di tengah jalan kita lupa sama niat awal kita, bahkan kadang emang dari awal niatnya juga kurang baik. Dan sumpah gue merasakan langsung sih. Jadi waktu awal gue melakukan X, niat gue adalah Y. Terus di tengah jalan, gue pengen sedikit berubah haluan nih, tetap melakukan X tapi niatnya biar Z, yang mana niat Z ini kurang oke kalo dibandingkan Y. Terus masa tiba-tiba jadi susah aja gitu melakukan X!??!?!? Terus gue mundur sejenak, terus gue teringat lagi kalo gue melakukan X tuh buat Y, terus tiba-tiba semua hal menjadi dimudahkan. Whew. Life is one big mystery, indeed. Sumpah ini cryptic banget ya, cuma gue malu aja kalo cerita disini HAHA. Nanti deh kapan-kapan gue bahas lebih jelas. Sebenernya gue pernah ceritain ini di 2nd account IG tapi yaudah gitu doang sih.

Terus 2019 mau gimana rencananya, Tha?
Gue mau menjadi orang yang lebih positif sih yang pasti, dengan cara semakin mengaplikasikan nomor 3 karena it actually really really helps me. Ini bener-bener work in progress because you guys know lah seberapa sukanya gue mengeluh ha ha ha ha ha. Sebenernya mengeluh is okay, tapi ya tetep cari cara untuk menyelesaikan masalah yang lo hadapi itu. Karena sejujurnya tahun kemarin gue sering banget ngeliat orang yang ngeluh doang tapi gak melakukna apapun. Ibaratnya nih, lo bilang lo lapar, pengen makan, tapi gak mau gerak buat nyiapin makan, atau bahkan ambil makanan depan mata, maunya disuapin. YEKALI. That's not how it works.

Alright, see you later ppl!

No comments:

Post a Comment